Kamis, Mei 18, 2017

Kodim 0814 Jombang Sebagai Nara Sumber Kader PKK Kabupaten Jombang

By : Jmg
Jombang. Kapten Inf W.Y. Wahyudi selaku Pasi Pers Kodim 0814 Jombang menjadi Narasumber dalam rangka Sarasehan Rencana Aksi Nasional HAM (Ran Han) dan Bela Negara kepada Kader PKK di pendopo Kabupaten Jombang, rabu 17 Mei 2017.
Bupati Jombang Drs. H. Nyono Suharli Wihandoko dalam kesempatan itu membuka acara tersebut dihadapan PKK Kabupaten Jombang, hadir dalam acara tersebut Ketua PKK Kab. Jombang, Ketua DPRD Kab. Jombang,. Wabub Jombang, Ketua TP PKK Kab. Jombang, Kepala Bakesbang Lintas, Kepala BNN Mojokerto.
Pelaksanaan Sarasehan Rencana Aksi Nasional HAM (Ran Han) dan Bela Negara kali ini berlangsung dengan penuh semangat dan antusias dengan didahului menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan Mars PKK.
Kapten Inf W.Y. Wahyudi Sebagai Narasumber menyampaikan pentingnya Pendidikan Kesadaran Bela Negara bagi Ibu – ibu PKK dan generasi muda sebagai penerus perjuangan Bangsa, menekankan bahwa dalam membela Negara harus memiliki Modal kemampuan awal yang harus dimiliki oleh setiap warga negara yaitu Kemampuan Psikis dan Kemampuan Fisik yang dari keduanya itu saling mendukung dalam upaya pembelaan negara, dalam pembelaan Negara pun tidak harus mengangkat senjata melainkan sesuai kemampuan kita masing-masing, yang tentunya setiap individu tidak mungkin sama yang paling utama adalah tekat yang kuat untuk berkorban itulah yang diperlukan.
“ Pembinaan kesadaran bela negara harus diawali dari kehidupan sehari – hari dalam keluarga, hasil pendidikan tidak bisa dirasakan pada saat sekarang tetapi baru dapat dirasakan menunggu proses bertahun – tahun sesuai kemandirian anak, karena pendidikan ini tidak sekedar memintarkan otak tetapi juga mencerdaskan watak, maka perlu penyiapan kemampuan bela negara sejak dini karena itu ibu – ibu PKK mempunyai peran penting, Kita tidak harus selalu ikut trend, sehingga memudahkan tengkulak mempermainkan harga komoditi, semisal puasa dan lebaran biasanya yang selalu di siapkan opor ayam,  mungkin karena harga di pasar yang tinggi... jadi harga juga ikut tinggi, Ibu2 juga bisa memerangi hal tersebut dengan berfikir dan berbuat cerdas dengan mengganti opor ayam dengan varian yang berbeda, Atau kalo memang harus opor itu bisa diganti dengan opor ikan dll yang harganya lebih murah, ini juga merupakan bentuk perang yang dilakukan ibu2 PKK... ”, ujar Pasi Pers menjelaskan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar