Jombang- Tiga Pilar di Pemerintahan Desa/Kelurahan yaitu
Bhabinkamtibmas, Babinsa, Kepala Desa/Lurah harus bersinergi dalam mendeteksi
dini gangguan Kamtibmas, terutama bahaya terorisme di wilayahya masing-masing. Dalam mensinergikan peran
ketiga pilar tersebut maka harus memegang beberapa prinsip yang harus
dilaksanakan secara bersama-sama yaitu komunikasi intensif, transparansi,
sinergi yang harmonis, kesetaraan dalam penyelesaian masalah, komitmen
mewujudkan kamtibmas dan membangun kemitraan.
Sebanyak
kurang lebih 1000 peserta yang terdiri unsur Muspika Camat, Kapolsek, Danramil
dan unsur Tiga
Pilar Kepala Desa/Lurah,
Bhabinkamtibmas serta Babinsa se-Kabupaten Jombang mengikuti apel besar yang
digelar di GOR Kab Jombang, Apel besar tersebut sebagai
bentuk kesiapsiagaaan dan sinergritas dari seluruh pihak dalam upaya mewujudkan
Kabupaten Jombang yang aman dan kondusif. Selasa 9 Agustus 2016.
Dandim
0814 Jombang Letkol Arh M.Fatkurahman dalam kesempatanya
menyampaikan tentang ancaman perang Proxy (Proxy war),
“ Proxy
war saat ini berlatar belakang energi. Proxy war
di Indonesia semakin nyata dengan adanya pergeseran konflik dunia. Saat ini,
sisa cadangan energi dunia sisa 45 tahun dan itu akan habis jika kita semua tak
berusaha menemukan penggantinya, karena konsumsi energi 2025 meningkat 45 persen,”
jelas Dandim yang belum genap menjabat dalam 1 semester ini.
Menurutnya,
perang itu sudah dimulai dan sudah berada di Indonesia saat ini. Bahkan sudah
masuk ke sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara serta masuk ke kehidupan
keluarga. Misalnya penyalahgunaan narkoba, tawuran mahasiswa, demo buruh dengan
intimidasi, adu domba TNI-Polri, pecah belah partai politik dan rekayasa sosial
melalui media cetak, online maupun televisi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar